PENGADUAN ONLINE

Layanan Pengaduan PEMKAB Lumajang

Daftar Pengaduan

image
Fahmireza Ramadhani

07 Januari 2018 ditanggapi ✓

selengkapnya

Pengaduan kepada: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Assalamualaikum warah matullahi wabara katu saya terinspirasi dengan kota situbondo bagaimana dengan kota lumajang bisa belajar dari situbondo untuk pemerataan pembangunannya Melalui Second City karena di kab lumajang pembangunannya terlalu fokus ke kotanya saja sedangkan di pinggiran dan pelosok di desa masih ada yang tertinggal pembangunannya Terobosan Dadang Wigiarto, Bupati Situbondo (1) Upaya keras dilakukan Bupati Situbondo Dadang Wigiarto untuk meratakan pembangunan di wilayahnya. Dia tidak ingin APBD hanya dinikmati sebagian kecil masyarakat. Dalam benak Dadang, selama ini pembangunan hanya terkesan di wilayah-wilayah tertentu. Seolah-olah penikmat anggaran APBD hanya tempat-tempat itu saja. "Makanya begitu menjabat, setelah memperbaiki sistem di internal pemkab, saya usahakan pemerataan pembangunan. Tidak ada desa yang tidak bisa membangun," jelas Dadang saat diwawancarai Jawa Pos Radar Banyuwangi. Dadang sadar, saat memulai pemerataan pembangunan, tetap ada desa yang tertinggal. Karena itulah, dia membagi anggaran Rp 70 miliar kepada desa-desa di 17 kecamatan dengan parameter hitungan tertentu. Itu juga menjadi salah satu strategi mengejar ketertinggalan desa. Program tersebut lazim disebut program kuota ke camatan. Manfaat program itu terbukti sangat dirasakan desa-desa yang tertinggal. Ada juga program second city atau kota penyangga yang difokuskan untuk kepentingan mempercepat pelayanan kesehatan pendidikan, kesehatan, dan perdagangan umum di kota-kota penyangga. Yakni, di Kecamatan Asembagus di wilayah timur dan Kecamatan Besuki untuk wilayah barat. grafis bupati dadang"Di lini-lini yang selama ini tertinggal, ada percepatan pembangunan, khususnya bidang infrastruktur dasar. Dua kecamatan itu kita kembangkan menjadi second city dengan mendapatkan prioritas pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, dan perdagangan umum," terangnya. Lebih lanjut, Dadang memaparkan, program second city diprioritaskan dalam rangka mengurangi kesenjangan antara pusat kota dan daerah pinggiran. "Kabupaten Situbondo adalah daerah yang wilayahnya memanjang, membentang dari barat ke timur. Dengan begitu, akses-akses pelayanan umum di kota menjadi satu-satunya rujukan utama seluruh masyarakat, tak terkecuali yang ada di pelosok-pelosok desa," ungkapnya. Di Kecamatan Asembagus dan Besuki kini sudah didirikan RSUD Asembagus dan RSUD Besuki. Pasar tradisional berkonsep modern dengan anggaran Rp 18 miliar juga telah dibangun. Tak terkecuali sekolah-sekolah favorit berkualitas mulai SD-SMA. Termasuk, ruang terbuka hijau (RTH) di Kecamatan Asembagus. "Kedekatan ini tentu akan memberikan manfaat yang sangat nyata bagi masyarakat, yakni efisiensi pembiayaan untuk mengakses layanan pendidikan maupun kesehatan," tuturnya. Dengan demikian, lanjut dia, masyarakat akan benar-benar merasakan bahwa pembangunan di Kabupaten Situbondo bukan hanya milik kelompok atau golongan tertentu. Semua desa punya kesempatan yang sama untuk mendapatkan anggaran. Karena itulah, jangan heran jika saat ini pergerakan Kabupaten Situbondo sudah jauh lebih bagus jika dibandingkan dengan beberapa tahun lalu. "Saya katakan ini sebagai fondasi untuk melaju menjadi kabupaten yang lebih maju," tegasnya. (c7/pri/tom) Sisihkan APBD untuk Bibit Unggul Cukup banyak siswa berprestasi dari keluarga miskin di Kabupaten Situbondo yang tidak bisa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Mereka mendapat perhatian khusus dari Bupati Dadang Wigiarto. Memasuki tahun kedua pemerintahannya, dia pun mencanangkan program Situbondo unggul. Program tersebut berupa pemberian beasiswa untuk para calon mahasiswa berprestasi dari keluarga tidak mampu yang sudah dipastikan diterima di perguruan tinggi swasta maupun negeri. Dana program Situbondo unggul dianggarkan dari APBD Situbondo. Saat ini sudah memasuki tahun keempat. Program Situbondo unggul bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. "Ini juga dilakukan dalam rangka membantu meringankan beban biaya pendidikan serta mendorong aktivitas dan kreativitas mahasiswa," kata Dadang.

image
Lukita Qirotul Ayunin

05 Januari 2018 ditanggapi ✓

selengkapnya

Pengaduan kepada: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Mohon maaf, mohon info apabila saya sudah pernah mencetak E-KTP dan ktp tersebut hilang karena dompet dicopet, apa memungkinkam bagi saya untuk mencetak E-KTP kembali sekarang?

image
Achmad Rizal Tarmizi

28 Desember 2017 ditanggapi ✓

selengkapnya

Pengaduan kepada: Dinas Lingkungan Hidup

Assalamualaikum Wr.Wb. Selamat Sore, Melihat gencarnya pembangunan/renovasi taman di berbagai titik di Lumajang patut diacungi jempol. Namun sedikit masukan untuk taman alun-alun lumajang, dimana untuk penataan parkir roda 2 yang sampai saat ini masih belum optimal. Masih ada saja pengunjung alun-alun yang memarkir kendaraan roda 2 di kanan jalan. Apakah tidak ada planing dari DLH untuk menyediakan area parkir khusus untuk kendaraan roda 2, sehingga area sekitar alun-alun bagian dalam (area kanan jalan) bersih dari pengunjung yang memarkirkan kendaraanya secara bebas, padahal disitu sudah jelas terdapat rambu larangan parkir, dimana sangat mengganggu pemandangan dan keselamatan pengendara lain yang lewat. Sebagai contohnya di alun-alun sidoarjo yang menyediakan lahan parkir untuk kendaraan roda 2, sehingga tampak rapi disekitaran alun-alunnya. Dan satu lagi mengenai bak sampah yang diletakkan di depan utara SMPK Lumajang (dulu di depan utara Lapas) itu sangat tidak enak dipandang, apalagi terkadang baunya menyengat. Apakah tidak ada solusi lain untuk penempatan bak sampah tersebut? Mohon tanggapannya. Terima Kasih. Salam Gedang Sak Lirang. Lumajang Atib Berseri.

image
Wawan Bagus Siswanto

27 Desember 2017 ditanggapi ✓

selengkapnya

Pengaduan kepada: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Mohon bantuannya status pembuatan e-ktp dengan nomor NIK 3302071302880001 apakah sudah jadi atau belum?

image
Wawan Bagus Siswanto

26 Desember 2017 ditanggapi ✓

selengkapnya

Pengaduan kepada: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Mohon bantuannya status pembuatan e-ktp dengan nomor NIK 3302071302880001 apakah sudah jadi atau belum?

Kontak

Lokasi

Jl. Alun-Alun Utara No.7, Rogotrunan,
Kec. Lumajang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur 67316

Email

kominfo@lumajangkab.go.id

Telepon

(0334) 8780990